Foto: Fadli Zon. ©2012 Evo Berita
Reporter: Ridwan Ibrahim
Evo Berita - Terpidana narkoba 'Bali Nine' hingga kini belum jelas kapan akan dieksekusi mati. Hal itu diduga akibat banyaknya tekanan dari negara asal terpidana mati kepada pemerintah Indonesia.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus bersikap tegas terhadap terpidana narkoba tersebut. Indonesia harus menunjukkan kedaulatan hukumnya dalam pemberantasan narkoba.
"Presiden sudah beberapa kali mengatakan akan segera lakukan eksekusi hukuman mati dan tidak bisa ditawar lagi, tapi nyatanya sampai sekarang belum ada. Jangan sampai kita perbanyak musuh di dunia karena dunia internasional semakin memojokkan kita," kata Fadli di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (11/3).
Menurutnya, pemerintah tidak boleh lambat untuk melaksanakan eksekusi mati. Jika ditunda-tunda maka tekanan terhadap Indonesia akan lebih menguat.
"Pemerintah terlalu lamban mutusin eksekusi atau tidak eksekusi mati. Ini sangat bahaya, karena itu membuat segala macam ekses kita di internasional terhambat. Pemerintah harus ambil keputusan cepat," jelasnya.
Dia menjelaskan, selain itu Presiden Jokowi juga akan semakin dikucilkan di forum Internasional. Segala aspek hubungan luar negeri akan terganggu.
"Akibatnya kepentingan nasional kita terancam. Negara yang di forum internasional dikucilkan, presiden tidak mengerti implikasi hubungan luar negeri," tandasnya.
0 Komentar untuk "Fadli Zon Kritik Jokowi Lelet Hukum Mati Terpidana Narkoba Bali Nine"