Foto: Mahfud MD datangi KPK. ©2015 Evo Berita
Reporter: Rendy Saputra
Evo Berita - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, yang turut hadir sebagai salah satu pembicara pada acara diskusi peluncuran buku karya Radhar Panca Dahana, mengatakan ada perbedaan besar yang sebenarnya sangat mencolok dalam budaya politik di Indonesia.
Perbedaan itu, kata dia, berkaitan langsung dengan sistem demokrasi yang dijalankan di Indonesia saat ini, baik dalam sistem kepartaian maupun sistem kelembagaan lainnya dalam tatanan berbangsa dan bernegara.
"Dulu itu sistem politik mekanismenya bottom-up, di mana jika masyarakat sudah percaya akan kualitas seorang tokoh, maka dengan sendirinya ketokohan orang itulah yang akan membawanya dalam jabatan yang dipercayakan masyarakat kepadanya berdasarkan kualitas personal. Kalau sekarang kan tidak," kata Mahfud di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (11/3).
"Bahkan yang saya tahu, zaman Parmusi itu kalau ada yang dipilih jadi ketua, pasti mereka malah menghindar. Berbeda dengan sekarang, di mana justru banyak orang yang mau jadi ketua," katanya menambahkan.
Mahfud menjelaskan perbedaan lainnya dari apa yang ia maksud dengan sistem politik bottom-up tersebut, yakni masyarakat yang mendukung seorang tokoh untuk mengemban jabatan tertentu di dasarkan pada penilaian publik akan kualitas dan kinerja sosok yang ingin diusung tersebut.
Namun fenomena itu dalam politik nasional hari ini justru terjadi berkebalikan. Dukungan biasanya malah berasal dari tokoh itu sendiri yang bisa mengorganisir pendukung bayarannya masing-masing, untuk menjadikannya dirinya menduduki jabatan tertentu.
"Dulu itu nggak ada tim sukses, tim suksesnya ya langsung dari rakyat itu sendiri. Kalau kinerjanya bagus, seorang tokoh pasti naik sendiri namanya," ujar Mahfud.
"Kalau sekarang kan beda, setahun sebelum ada pemilihan ketua partai, masing-masing sudah bikin tim sukses, keluarin dana yang banyak. Kalau nggak bisa disogok, ya diteror," pungkasnya.
0 Komentar untuk "Mahfud MD Cerita Dulu Politisi Menghindar Jika Ditunjuk Jadi Ketum"