Foto: 4G-LTE. ©2013 Evo Berita
Evo Berita - Keputusan tata ulang frekuensi 1800 Mhz untuk jaringan 4G LTE akhirnya sudah disepakati antar operator. Operator yang akan menata frekuensi ini ialah Telkomsel, XL, Indosat, dan Tri.
Dari hasil keputusan itu, realokasi ini dimulai di wilayah Maluku dan Maluku Utara. Alasannya, karena jumlah Base Transceiver Station (BTS) dari setiap operator paling sedikit di wilayah itu.
"Bahwa di Maluku maupun di Papua karena BTS yang dimiliki operator ini paling sedikit. Jadi, sehingga hal ini menjadikan sarana semacam walking up bagi kami para operator sebelum memasuki wilayah yang padat seperti Jawa di Oktober atau November nanti," ungkap Ivan Cahya Permana, VP Technology & System Telkomsel seusai pertemuan dengan para operator dan regulator untuk menyepakati penataan frekuensi 1800 di Menara Mulia, Jakarta, (10/04).
Penataan ini direncanakan akan dimulai 1 Mei dan berakhir pada 23 November 2015. Setelah Maluku dan Maluku Utara, akan menyusul Papua, Kalimantan Timur, dan seterusnya. Dipilihnya area luar Jawa terlebih dahulu, selain jumlah BTS yang sedikit adalah karena rumitnya konfigurasi network di Jawa.
"Pulau Jawa itu konfigurasi network-nya rumit. Jakarta juga jadi daerah paling akhir untuk penataan frekuensi ini," ujarnya.
Di sisi lain, menurut Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI), Muhammad Budi Setiawan, sebelum dimulai penataan di 1800 MHz, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) akan mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) tentang penataan di spektrum tersebut.
"Sebelum 1 Mei, Permen itu menyatakan frekuensi yang akan diduduki oleh keempat operator ini," kata pria yang akrab disapa Iwan tersebut.
0 Komentar untuk "Ini Alasan Maluku Jadi Pilihan Pertama Penataan Frekuensi 1800 Mhz"