Foto: Toko buku. ©forbes.com
Reporter: Rudi Hantanto
Evo Berita - Kini memang lagi zamannya anti-mainstream. Mengikuti tren yang ada terasa kuno, dan tak kreatif. Konon, melawan arus, atau anti-mainstream, menjadi sesuatu yang seksi. Singkatnya, another world is possible, menggunakan jalan lain, di luar jalan yang mainstream adalah sebuah kemungkinan.
Anti-mainstream kini menjalar di berbagai bidang, terutama yang menyangkut anak muda. Dari segi mode, gaya hidup, bahkan tempat nongkrong alternatif pun kini mulai dilirik oleh anak muda. Tak cuma tempat nongkrong, tempat beli buku pun juga ada yang alternatif.
Misalnya, jika kamu bosen belanja buku di toko buku itu-itu saja, saatnya kamu mencoba hal-hal baru ini. Banyak toko buku di beberapa kota di Indonesia, yang menjual buku-buku yang unik, menarik, dan tentunya anti-mainstream. Jangan cuma mengandalkan pada Gramedia, atau toko buku yang memiliki cabang di mana-mana. Sesekali perlu kamu coba dan mampir di toko buku yang unik ini.
Di Jakarta ada Post, yang berlokasi di dalam Pasar Santa, Jakarta Selatan. Di Depok ada Kios Buku Cak Tarno, yang memiliki keunikan tersendiri. Sementara di Bandung ada Ultimus, toko buku yang konon menjual buku-buku yang 'ke kiri-kirian'.
Tak cuma di Bandung, Depok dan Jakarta, tentunya di daerah-daerah lain di Indonesia juga banyak toko buku yang menawarkan alternatif bagi para pembeli, misalnya di Yogyakarta, Surabaya, dan Solo.
Merdeka.com pada Minggu ini mengusung berita tematik soal toko-toko buku alternatif, anti-mainstream, yang tentunya menjajakan buku yang anti-mainstream juga. Tertarik? Baca selengkapnya.
0 Komentar untuk "'Another World Is Possible', Saatnya Berpaling Dari Yang Mainstream"