Tak Ada Biaya Sekolah, Pengacara Kondang Ini Dulu Suka Palak Preman

Tak Ada Biaya Sekolah, Pengacara Kondang Ini Dulu Suka Palak Preman


Foto: Pengacara Asep Ruhiat. ©2015 Evo Berita

Reporter: Dudi Anggoro


Evo Berita - Tak Ada Biaya Sekolah, Pengacara Kondang Ini Dulu Suka Palak Preman | Asep Ruhiat adalah pengacara kondang di Riau yang namanya ngetop di kalangan pejabat dan masyarakat. Siapa sangka di balik kesuksesannya kini, dia dulu seorang preman dan gemar memalak penumpang dan kernet angkot.


Anak pertama dari tiga bersaudara ini mengenyam pendidikan sekolah Aliyah (setara SMA) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dari memeras uang para preman-preman terminal. Itu dilakukannya sejak tahun 1993 hingga 1996.


"Sejak Sekolah Aliyah di Garut, saya memang suka memeras orang yang belagu dan sok-sokan, kalau melawan saya hajar, dan saya ambil paksa uangnya," ujar Asep memulai ceritanya kepada merdeka.com, Sabtu (28/2) dini hari di kantornya, Pekanbaru, Riau.


Asep melakukannya guna membayar uang sekolah, sebab kedua orangtuanya yang bekerja sebagai petani tidak cukup untuk membiayainya sekolah sehingga dia harus mandiri.


Asep disegani para preman karena keahliannya dalam berkelahi. Asep tak pernah kalah jika diajak berkelahi oleh para preman yang ingin coba-coba menguji fisiknya. Tak ayal, namanya sangat tersohor saat bersekolah di kalangan pelajar di Kabupaten Garut.


"Semua siswa kenal dan merasa takut sama saya saat itu, karena saya sangat kejam kepada orang yang sok jagoan, tapi kalau orang lemah ya enggak mungkin saya lawan," ujar pria kelahiran 20 November 1974 itu sambil tersenyum.


Karena namanya sangat dikenal sebagai preman di kalangan pelajar, Asep menjadi orang yang ditakuti di Terminal Garut. Untuk membayar uang sekolah, Asep juga bekerja menjadi calo penumpang di terminal tersebut.


"Saya carikan penumpang, lalu saya giring ke angkot, dan saya minta bayaran dari si sopir, kalau enggak dikasih oleh kernet atau supir, atau dikasih cuma sedikit, saya maki-maki dan saya marah-marah, karena saya sudah lelah carikan penumpang," kenang pria yang saat ini berusia 40 tahun.


Meski suka emosi dan memaki para sopir, tak satupun yang berani melawannya. Hal itu membuat Asep mulus menjalani profesinya sebagai calo penumpang.


Tidak hanya itu, setiap ada preman pendatang baru di terminal, Asep tak segan-segan menghajarnya jika orang tersebut merasa jagoan.


"Yang merasa jagoan di terminal, lalu saya panggil dan saya hajar, Alhamdulillah saya menang terus kalau berkelahi," ujar Asep.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Tak Ada Biaya Sekolah, Pengacara Kondang Ini Dulu Suka Palak Preman"

 
Copyright © 2015 Evo Berita - All Rights Reserved
Back To Top