BI: Keok Dari Dolar AS, Rupiah Masih Lebih Kuat Dari Yen dan Euro




Foto: Uang 20 Euro baru. ©AFP PHOTO/DANIEL ROLAND

Reporter: Rendy Saputra


Evo Berita - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo tidak khawatir dengan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Saat ini Rupiah sudah menembus angka lebih dari Rp 13.000 per USD.

Tidak hanya Rupiah yang keok dari dolar AS, mata uang negara lain juga mengalami hal serupa. Alasan itu dipegang teguh pemerintah dan Bank Indonesia. Perry justru mengalihkan perhatian dengan kondisi Rupiah yang menguat dibanding mata uang negara lain, selain dolar AS. Pelemahan Rupiah adalah yang terendah jika dibandingkan negara berkembang bahkan negara maju sekalipun.

"Kalau kita bandingan tingkat depresiasi (pelemahan) mata uang lain Rupiah itu hanya 0,34 persen terhadap USD. Sedangkan Euro melemah 3,13 persen, Yen itu 1,1 persen. Kita menguat terhadap mata uang lain," ucap Perry saat konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (10/3).

Tidak hanya itu, Perry juga menyebut Rupiah semakin perkasa jika dibandingkan dengan mata uang Malaysia (Ringgit) yang melemah 1,14 persen terhadap USD. Dolar Singapura juga melemah 1,06 persen terhadap USD.

"Jadi tingkat pelemahan Rupiah lebih rendah. Rupiah ini menguat mata uang lain," katanya.

Di tempat yang sama, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Haddad mengatakan pelemahan nilai tukar Rupiah saat ini juga masih aman untuk sektor keuangan. Bahkan likuditas perbankan sekarang jauh lebih baik.

"kecenderungan baik dan konsisten sejak triwulan IV.

Valas bank juga dalam kondisi baik bahkan ada beberapa bank besar dalam posisi tidak ada yang dikhawatirkan," tutupnya.

Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "BI: Keok Dari Dolar AS, Rupiah Masih Lebih Kuat Dari Yen dan Euro"

 
Copyright © 2015 Evo Berita - All Rights Reserved
Back To Top