Foto: Menkominfo Rudiantara. ©2015 Evo Berita
Evo Berita - Persoalan penerapan kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) belum lama ini dikritik oleh perwakilan dagang Amerika.
Bahkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara mengaku telah menerima surat protes dari mereka. Menanggapi hal itu, dirinya pun santai dan belum berniat membalas surat itu. Pasalnya, kata dia, aturan itu belum dibuat dan rencananya baru keluar pertengahan tahun.
"Memang ada yang menyatakan concern-nya. Pertama begini, aturan itu belum dibuat dan itu kan pertengahan tahun, dan sebelum aturan itu dibuat ada konsultasi publik," katanya saat bincang santai dengan Merdeka.com di kantornya, Jakarta.
Jadi, menurut Rudiantara, dengan adanya konsultasi publik, siapapun yang akan menyampaikan pendapatnya dipersilakan.
"Setuju atau tidak setuju boleh-boleh saja. Ini untuk menegakkan good government dan governance. Jadi pemerintah pun gak suka-suka, ini melalui konsultasi publik. Global brand pun silakan untuk berkomentar," jelasnya.
Lebih lanjut, pria kelahiran Bogor ini menjelaskan bahwa draft yang berisi poin TKDN akan keluar di bulan April ini. Pihaknya akan mencantumkannya via internet.
"Mungkin bulan April kita akan umumkan di website. Ini loh draft dan poin-poin nya seperti ini. Baru silakan berkomentar. Dan cara menetapkannya pun saya selalu begini, satu selalu melihat tren di pasar global bersamaan dengan kemampuan produsen dalam negeri," tukasnya.
Dirinya pun menilai, jika pihak yang protes terlalu cepat berkomentar.
"Mungkin mereka global brand terlalu kecepetan komentarnya. Gak masalah," ujarnya sambil tersenyum.
Walaupun demikian, Rudiantara tetap akan menerapkan TKDN ini. Hal itu bertujuan untuk menghindari kerugian di neraca perdagangan Indonesia.
"Tapi, pada akhirnya, kembali ke ekonomi makro, apa mau kita biarkan memberikan kontribusi defisit neraca perdagangan USD3-4 miliar? Enggak mau dong," tutupnya.
0 Komentar untuk "Menkominfo Santai Tanggapi Protes AS Soal TKDN"