Foto: Ilustrasi operasi. ©2012 Shutterstock/vadim kozlovsky
Reporter: Rendy Saputra
Evo Berita - Museum Rekor Indonesia (MURI) menyematkan penghargaan kepada dokter muda di National Hospital Surabaya, Jawa Timur, dr Achmad Fahmi Sp BS, Sabtu (11/4). Penghargaan itu diberikan, karena Fahmi sukses memimpin operasi parkinson kali pertama di Indonesia.
Fahmi juga dianggap sebagai pionir implementasi Deep Brain Stimulation (DBS) dan pengembangan Stereotactic Brain Lession untuk parkinson dan Movement Disorder di Indonesia.
Kata dokter spesialis bedah saraf di Indonesia ini, pihaknya (National Hospital) berhasil menangani sekitar 100 tindakan operasi parkinson, tremor dan penyakit gerak lainnya. Operasi yang diterapkan menggunakan teknik bedah saraf dengan alat stereotaktik.
"Teknik ini memiliki kelebihan meminimalkan luka bedah hanya satu centimer di kepala dan dilakukan dengan kondisi pasien sadar penuh," kata dokter yang menguasai teknik pembedahan thalamotomy dan stereotaktik ini.
Tak hanya itu, lanjutnya, akurasi dari alat yang memiliki manfaat sangat tinggi itu, juga dapat menghindarkan resiko terjadinya manipulasi otak saat operasi berlangsung.
"Sehingga lebih aman dibandingkan metode pembedahan konvensional. Dengan teknik ini pula, bisa digunakan untuk biopsi otak dan penanganan stroke," ujarnya.
Saat ini, masih kata dia, National Hospital sudah memiliki alat radiologi berteknologi terbaru seperti Magnatic Resonance Imaging (MRI), tiga Tesla Wide Bore yang pertama ada di Indonesia dan MS CT Scan 128 Slices Low Dose Radiation yang berguna untuk mendapatkan hasil maksimal dalam operasi.
Sementara itu, MURI sendiri, tepat di Hari Parkinson Dunia, yang diperingati setiap 11 April ini, juga memberikan penghargaan kepada Nasional Hospital Surabaya sebagai rumah sakit pertama di Indonesia yang melakukan operasi parkinson, tremor dan pemasangan DBS.
Penyematan penghargaan diberikan Paulus Pangka selaku perwakilan MURI kepada Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, untuk kemudian diserahkan kepada Chief Executive Officer (CEO) Nasional Hospital, Rudy Surjanto dan dr Achmad Fahmi.
0 Komentar untuk "Achmad Fahmi, Dokter Pemimpin Operasi Parkinson Pertama di Indonesia"