Foto: Mahasiswa Solo demo Jokowi. ©2015 Evo Berita
Reporter: Dudi Anggoro
Evo Berita - Niat mahasiswa di Solo yang dikomandoi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk menjemput pulang Presiden Joko Widodo (Jokowi), sepertinya mulai melunak. Jika sebelumnya para mahasiswa ini bertekad bertandang ke Jakarta membawa langsung Jokowi, tetapi kemarin mereka sepakat untuk menjemput secara halus terlebih dahulu, yakni dengan mengirim surat permintaan kepada Jokowi yang dititipkan kepada Pemkot Solo.
"Surat ini memang sengaja kami titipkan melalui Pemkot Solo untuk disampaikan kepada Jokowi. Jika nanti tidak ada respons dari presiden, maka gerakan mahasiswa akan segera menjemput Pak Jokowi pulang ke Solo," ujar Menko Eksternal BEM UNS, Gilang Garendi di Solo, Kamis (30/4).
Para mahasiswa ini menilai pemerintahan Jokowi gagal mewujudkan pemerintahan pro rakyat. Beberapa kebijakan pemerintah yang dikritisi adalah pencabutan subsidi BBM, liberalisasi ekonomi, politisasi hukum, intervensi politik dan juga terkait nasionalisasi aset negara yang kurang tegas.
Surat yang diserahkan kepada Pemkot Solo berisi di antaranya permintaan mahasiswa agar Jokowi mau pulang dan turun, untuk bertemu dan berdialog dengan mahasiswa terkait masalah yang saat ini sedang dirasakan oleh masyarakat Indonesia.
Gerakan jemput pulang Jokowi ini mendapat respons positif mahasiswa. Sedikitnya 150 mahasiswa telah mendaftarkan diri sebagai relawan. Ratusan relawan tersebut rencananya akan diberangkatkan ke Jakarta pada bulan Mei mendatang untuk menjemput Jokowi pulang ke Solo.
"Kami akan terus melakukan rekrutmen sampai menjelang keberangkatan nanti. Target kami masih seperti semula, 1.000 mahasiswa," ujar Presiden BEM UNS Eko Pujianto, Senin (27/4).
Bahkan untuk menggalang dukungan yang lebih besar, Eko mengaku akan melakukan road show ke kampus-kampus yang berada di wilayah Solo dan sekitarnya. "Kami akan road show untuk mengajak mahasiswa bergabung dengan gerakan ini," terangnya.
Saat berorasi di depan boulevard kampus, Jalan Ir Sutami, mereka bersemangat mengancam akan memanggil Jokowi untuk pulang kampung ke Solo jika tak lagi berpihak pada rakyat. Apalagi lebih mengedepankan kepentingan partai dan kelompok tertentu. Mereka juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap kepemimpinan Jokowi saat ini dengan membentangkan spanduk bertuliskan "Kami siap antar pulang Pak Jokowi ke Solo Lagi."
Sejumlah spanduk lainnya bernada protes juga mereka bentangkan untuk memanggil mantan wali kota itu pulang. Spanduk tersebut bertuliskan 'Beras naik, BBM Naik, Pak Jokowi Ayo Pulang Kampung', 'Indonesia Darurat' dan 'Save Indonesia.'
Eko mengatakan, mahasiswa memberikan batas waktu kepada Jokowi sebulan untuk membenahi kebijakannya yang sangat merugikan rakyat. Bila dalam jangka waktu sebulan atau hingga 20 Mei mendatang Jokowi belum mampu membenahi kondisi Indonesia, maka surat panggilan pulang kampung (SP2K) akan dilayangkan.
"Kepemimpinan Jokowi-JK banyak kebijakan mereka yang tidak memihak rakyat. Mereka lebih condong mementingkan pencitraan. Kami akan memanggil pulang Pak Jokowi untuk mendengarkan aspirasi langsung masyarakat," tandas Eko.
0 Komentar untuk "Gembos, Mahasiswa UNS Cuma Jemput Jokowi Lewat Surat"