JK: Pengusaha Tak Mau Oposisi, Yang Penting Bagaimana Bisnis Berjalan

Foto: Wapres Jusuf Kalla di ruang kerjanya. ©2015 Evo Berita

Reporter: Rudi Hantanto

Evo Berita - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bersyukur di awal pemerintahan Jokowi-JK tidak ada hambatan yang berarti dari kubu lawan. Bahkan, menurut JK, Koalisi Merah Putih (KMP) sudah tidak lagi menganggap Koalisi Indonesia Hebat (KIH) sebagai lawan.

"Kita ini bersyukur bahwa politik kita termasuk paling stabil di Asia, artinya setelah pemilu ya selesai, kita bicara lima tahun ke depan. Beda dengan Thailand, Malaysia, berseteru terus, dan banyak negara yang lain, Filipin, even Amerika," kata Jusuf Kalla saat wawancara khusus dengan merdeka.com di kantornya, Jl Veteran III, Jakarta, Senin (9/3) kemarin.

"Kita setelah pemilu, dua tiga bulan selesai. Antara blok KMP dan KIH tidak ada lagi masalah," imbuh JK.

JK mengungkapkan rahasia kenapa dua kubu KIH dan KMP kini adem ayem saja. Jawabannya simpel, semua petingginya adalah pengusaha.

"Itu hebatnya Indonesia, kita sadari bahwa ini kepentingan bersama. Dan bagi saya, yang kedua adalah background masing-masing, orang bertindak sesuai latar belakang masing-masing. Jokowi, saya backgroundnya apa, pengusaha kan. Ical, Prabowo, Hatta, semua kan. Kalau pengusaha tidak mau konflik, tidak oposisi tapi bicara ke depan bagaimana supaya bisnis jalan," ungkap JK.

JK bercerita saat jelang pengesahan APBN, sempat bilang, orang-orang Golkar juga rugi jika KIH menolak APBN.

"Jadi waktu APBN, sederhana saja, kalau APBN tidak disetujui, kan kontraktor gak bisa jalan. Sebagian besar kontraktor orang Golkar, bagaimana nanti kalau di-mosi sama anggota, hehehe. Oh iya iya beres-beres, ya sudah setuju," cerita JK.

JK pun mengaku kerap menelepon para petinggi partai, kadang bertemu juga untuk sama-sama mencari solusi bangsa, bukan malah sebaliknya.

"Ketemu, telepon hal-hal sepele juga, ketemu PAN, Zulkifli, Prabowo, PDIP, bicara dengan Surya Paloh, hal yang sama. Pokoknya kalau terus begini kalau kita masih begini kapan majunya bangsa ini. Dengan dasar itu sudah, politik itu alat untuk kemajuan, bukan sebaliknya."

Ditanya apakah ada deal bisnis antara Prabowo dan Ical, JK membantah. Namun namanya pebisnis, kalau ada masalah satu sama lain saling membantu.

"Nggak ada, artinya bisnis jalan masing-masing. Kalau ada masalah mari saling membantu, kalau ada yang bisa dibantu sesuai aturan, kan bisnis jalan," jawab JK.