Gubernur Aher Akan Tarik Buku Agama Islam Ajarkan Radikalisme

Foto: Ahmad Heryawan (Aher). ©2014 Evo Berita

Reporter: Chandra Wicaksana

Evo Berita - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan akan menarik buku yang dianggap mengajarkan paham radikal kepada pelajar SMA kelas XII di Bandung. Ada 1.700 buku yang sudah tersebar di tiga sekolah sejak Juli 2014 lalu.

"Ya gampang tinggal tarik saja tidak masalah, buku yang mana halaman berapa. Secara prinsip tentu kita bersedia menarik buku yang membuat pikiran anak bangsa rusak," kata pria yang akrab disapa Aher itu di Bandung, Rabu (1/4).

Dia mengaku, secara resmi surat permintaan penarikan buku dari MUI Jabar belum diterima. Namun, tanpa itupun dirinya akan menarik buku tersebut kalau memang isinya menyimpang. Pihaknya langsung memerintahkan Dinas Pendidikan Provinsi untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

"Saya sudah minta disdik provinsi untuk berkoordinasi dengan disdik kabupaten kota dan menarik buku tersebut. Nanti kita tunggu dari MUI resminya seperti apa, apakah nanti saya datang ke sana atau disdik yang akan mewakili," ungkapnya.

Pihaknya mengaku mempercayakan MUI apakah buku terbitan Kemendikbud itu menyalahi aturan atau tidak dengan dimuatnya paham radikal.

"Yang jelas kita teknis saja, tak usah menelaah lagi, MUI kan sudah menyatakan, mereka ahlinya kalau untuk paham-paham keagamaan. Meski kita juga punya tim. Tapi MUI paling berhak untuk pemahaman keagamaan," ungkapnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, pemerintah memang tidak bisa sepenuhnya melakukan pemantauan terhadap penerbitan buku-buku yang beredar di masyarakat. Sebab terkait dengan urusan kebebasan pikiran dari masing-masing penulis.

"Selama ini provinsi juga tidak terlibat dalam pembuatan, karena buku dibuat oleh masing-masing penulis. Beda kalau disusun oleh Kemendikbud atau Disdik Provinsi. Kan buku-buku di sekolah juga banyak yang buku pribadi," ujarnya.