Kisah Pilu Nenek Sondri Hidup di Gubuk Reyot Undang Simpati Warga

Kisah Pilu Nenek Sondri Hidup di Gubuk Reyot Undang Simpati Warga


Foto: Nenek Sondri. ©2015 Evo Berita

Reporter: Heru Gustanto


Evo Berita - Masih ingat dengan Nyoman Sondri (90), warga Banjar Yeh Buah, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali yang menjalani hidup penuh kepiluan karena harus berpindah-pindah lantaran rumahnya diterjang ombak, dan terakhir tinggal di gubuk reyot.

Kini Sondri dan anak-anaknya sudah bisa tinggal di rumah lebih baik dan lebih layak dari sebelumnya, karena kisah pilunya mendapat simpati dari dermawan dan membantunya.

Sebelumnya sekitar 18 tahun lalu, rumahnya yang terbuat dari bedek hancur diterjang gelombang pasang. Karena musibah itu dia dan anak-anaknya tidak punya tempat berteduh dan hidup nomaden alias berpindah-pindah. Mereka juga pernah tinggal di pinggir pantai Penyaringan, Mendoyo.

Kemudian atas saran Kepala Desa Penyaringan saat itu, Sondri dan keluarganya direlokasi ke Banjar Yeh Buah, tepatnya di pinggir jalan Denpasar-Gilimanuk dan menempati tanah bekas jembatan. Di lokasi ini mereka membangun gubuk kecil untuk tempatnya bernaung bersama anak-anaknya.

Namun sejak dibangun belasan tahun lalu, gubuk itu belum pernah direhab, sehingga kondisinya reyot dan rusak. Bahkan nyaris roboh. Melihat kondisi yang memprihatinkan tersebut, sejumlah dermawan menaruh simpati kepada nenek ini.

Dermawan yang tergabung dalam Komunitas Taman Hati (KTH) Denpasar dan Komunitas Relawan Jembrana (KRJ) berkenan membantu nenek ini dengan merehab gubuk, Minggu (5/4).

"Gubuk nenek Sondri kami bedah atas kepedulian banyak pihak melalui Komunitas Taman Hati, kami dari Komunitas Relawan Jembrana sebagai pelaksananya. Kami kerjakan secara gotong royong, sehingga cepat kelar dan nenek bisa menempati tempat yang lebih layak," jelas Ketua Komunitas Relawan Jembrana (KRJ) Erdi Suradipradja.

Selain bantuan bedah rumah, nenek Sondri akan menjadi atensi untuk bantuan sembako.
Selama ini katanya kondisi rumah nenek sangat tidak layak dan beralas tanah, dan dengan kondisi gedek compang camping.

Kepala Desa Penyaringan Made Dresta dikonfirmasi membenarkan kalau keluarga Nyoman Sondri memang termasuk KK miskin. Namun karena mereka tidak memiliki tanah hak milik untuk dibangun, sehingga pihaknya tidak bisa mengusulkan untuk mendapatkan bedah rumah dari dana pemerintah ataupun dana stimulan.

Menurutnya di Desa Penyaringan katanya dari 2.992 KK (9.953 jiwa) yang masuk KK miskin 199 dengan 642 jiwa. "Kami usulkan secara bertahap untuk bedah rumah," Jelasnya.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Kisah Pilu Nenek Sondri Hidup di Gubuk Reyot Undang Simpati Warga"

 
Copyright © 2015 Evo Berita - All Rights Reserved
Back To Top