Foto: Banjir. Evo Berita
Reporter: Billy Nurkholis
Evo Berita - Cuaca buruk akhir-akhir ini membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menetapkan status tanggap bencana banjir hingga Minggu (26/4). Dibantu jajaran TNI/Polri, serta relawan pemkot masih fokus pada pembersihan bekas material banjir, seperti lumpur dan sampah.
Wali Kota, FX Hadi Rudyatmo, mengaku telah mengerahkan sejumlah mobil pemadam kebakaran untuk membersihkan lumpur sisa material banjir. Pembersihan rumah warga korban banjir menjadi fokus utama, sebelum pembersihan jalan agar terbebas dari lumpur dan sampah.
"Pasca bencana yang juga perlu diwaspadai adalah munculnya penyakit. Dinas Kesehatan sudah kami minta untuk menyalurkan bantuan obat-obatan kepada warga," ujar Rudyatmo, Sabtu (25/4).
Sementara itu, berdasarkan inventarisasi yang dilakukan oleh lurah dan camat, Rudyatmo mengakui memang banyak terdapat kerusakan infrastruktur akibat banjir yang terjadi Rabu (22/4) malam. Kerusakan infrastruktur parah terjadi pada talut Kali Jenes sepanjang 10 meter yang ambrol, serta rusaknya jembatan biru belakang Universitas Sebelas Maret (UNS).
"Laporan kerusakan tersebut akan kami tindaklanjuti untuk dimasukkan dalam alokasi anggaran perbaikan," katanya.
Inventarisasi kerusakan yang dilakukan, lanjut dia, termasuk bangunan dan barang milik Pemkot. Menurut dia, kerusakan paling parah pada komputer sekolah, serta puskesmas Banyuanyar yang ikut terendam banjir. Obat-obatan di dalam puskesmas yang tak bisa digunakan lagi diminta untuk dimusnahkan. "Kami akan memusnahkan sampah obat-obatan tersebut, karena terendam banjir dan tak bisa digunakan lagi," ucapnya.
Terpisah, Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih meminta masyarakat mewaspadai penyakit pascabanjir. Di antaranya diare, demam berdarah dengue (DBD), leptospirosis dan juga gangguan pernapasan (ispa). Siti mengaku sudah menerjunkan petugas kesehatan untuk memeriksa korban banjir.
"Kami sudah memeriksa kesehatan kondisi korban. Saat ini penyakit yang perlu diwaspadai adalah ispa atau gangguan pernapasan. Ancaman penyakit ini cukup tinggi karena lumpur yang dibawa banjir saat kering akan menjadi debu dan bisa mengganggu pernapasan," pungkasnya.
0 Komentar untuk "Pemkot Solo Tetapkan Tanggap Darurat Banjir Hingga Hari Minggu"