Foto: Massa bakar rumah nelayan di Buleleng. ©2015 Evo Berita
Reporter: Rendy Saputra
Evo Berita - Massa warga adat lingkungan sekitar pelaba Pura Gubug di Dusun Tamblingan Desa Munduk Kecamatan Banjar, Buleleng, di Bali membakar puluhan rumah dihuni 50 kepala keluarga bekerja sebagai nelayan. Hal it dilakukan lantaran para nelayan dianggap menduduki tanah adat.
Para penghuni rumah dibakar hanya bisa pasrah dan terdiam melihat rumahnya ludes. Rumah mereka dibongkar secara paksa oleh ratusan masyarakat tergabung dalam Catur Desa Adat Dalem Tamblingan, terdiri atas Desa Munduk, Gesing, Umejero, dan Gobleg. Selain diusir dari wilayah itu, mereka yang sebagian besar hidup sebagai nelayan tepi danau ini hanya bisa menangis melihat rumahnya hancur.
Dengan mengenakan pakaian adat, ratusan masyarakat ini datang secara bersamaan. Beberapa orang dianggap penggerak langsung berteriak-teriak memberi perintah kepada massa.
"Bongkar!! Bongkar!! Bakar!! Pergi!" teriak ratusan warga dengan bahasa Bali.
Massa ternyata sudah melengkapi diri dengan peralatan. Ada yang membawa linggis, palu, kapak, cangkul dan kayu. Mereka langsung merusak dan membongkar bangunan rumah nelayan di pinggir Danau Tamblingan itu, tanpa memiliki rasa iba. Warga yang diusir hanya diam dan menangis tak bisa berbuat apa-apa. Mereka tak berdaya melihat ratusan massa yang datang. Syukur massa ini hanya menghancurkan rumah dan tidak menganiaya penghuni rumah.
"Saya pasrah saja, lagian saya dari kecil tinggal di sini. Hampir selama 27 Tahun. Rumah ini sudah turun-temurun. Terpaksa sekarang kami akan mengungsi ke rumah kakek di daerah Desa Munduk," kata seorang warga yang rumahnya dirusak, Komang Meriawan, Sabtu (25/4).
Meski begitu, aksi ini seolah direstui oleh aparat setempat. Bahkan perusakan itu disaksikan langsung oleh Klian Desa Pakraman Munduk Jro Putu Ardana, Pecalang Dalem Tamblingan, Satpol PP Kabupaten Buleleng, dan petugas gabungan TNI-Polri. Mereka pun cuma diam menyaksikan aksi warganya melakukan tindakan anarkis itu.
0 Komentar untuk "Rumah 55 Nelayan di Buleleng Dibakar Sepihak Oleh Massa Adat"