Foto: Effendi Gazali saat uji materi UU Pilpres. ©2014 Evo Berita
Reporter: Teguh Pratama
Evo Berita - Pakar Komunikasi Politik, Effendi Ghazali mengatakan ada yang kurang dari pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pembukaan Konferensi Asia Afrika (KAA). Menurut dia, pidato Jokowi akan lebih menarik jika disisipkan kata-kata Presiden Soekarno di KAA pertama.
"Ini catatan kecil saja untuk perbaikan selanjutnya, apa yang disampaikan Soekarno pada tahun 1955. Soekarno mengatakan dalam politik itu tidak ada hanya cukup kemajuan teknologi dan tidak ada kemajuan skill dalam berpolitik yang sangat penting itu moral dalam berpolitik," kata Effendi usai menghadiri diskusi bertajuk 'Mau dibawa kemana sepakbola kita' di Jakarta, Sabtu (25/4).
Kendati demikian, Effendi mengapresiasi pesan yang disampaikan Jokowi di hadapan kolega negara Asia Afrika. Dia menilai pidato Jokowi yang menegaskan penderitaan Palestina harus diakhiri merupakan hal yang luar biasa.
"Secara retorika baik sekali, layak mendapat standing applause luar biasa," imbuhnya.
Beredar kabar isi pidato Jokowi sama dengan isi pidato Prof Makarim Wibisono. Effendi menyatakan hal itu tidak perlu dipermasalahkan.
Dia menerangkan siapa saja berhak memberi masukan kepada Jokowi. Terlebih apa yang dibacakan Jokowi dalam satu acara akan dianggap pernyataan resmi seorang presiden.
"Itu enggak masalah, Jokowi bisa dapat masukan dari siapa saja. Semua yang jadi konseptornya harus merelakan itu pemikiran kepala negara. Itu sah saja enggak disebutkan juga enggak apa-apa, kalaupun disebutkan tetap saja itu pernyataan Jokowi," pungkas Effendi.
0 Komentar untuk "Sembari Memuji, Effendi Gazali Sebut Pidato Jokowi Ada Yang Kurang"