Jokowi Pilih Proton Jadi Mobnas, Esemka Angkutan Pedesaan

Foto: Jokowi Esemka. Evo Berita

Reporter: Rendy Saputra

Evo Berita - Jokowi Pilih Proton Jadi Mobnas, Esemka Angkutan Pedesaan | Sekitar awal tahun 2012 publik Tanah Air digemparkan dengan sosok fenomenal Wali Kota Solo Joko Widodo (Jokowi). Kala itu, Jokowi tiba-tiba tenar karena mobil ciptaan anak negeri Esemka yang dibawanya dan dibanggakan.

Bahkan dengan menunjukkan kesederhanaan, Jokowi saat itu ngantor menggunakan mobil Esemka buatan sebuah SMK di Solo. Namanya semakin besar, popularitas meningkat, akhirnya Jokowi menang pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta bersama wakilnya Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok).

Kini, Jokowi sudah menjadi orang nomor satu di Indonesia. Sayangnya, kendaraan politik yang mengantarkannya seperti sekarang seolah dilupakan begitu saja.

Jokowi bahkan lebih memilih mobil asal Malaysia Proton untuk dijadikan mobil nasional ketimbang Esemka. Hal ini pun membuat wali kota Solo saat ini yang juga rekan Jokowi, FX Hadi Rudyatmo geram.

"Saya menolak keras jika Jokowi akan menggandeng Proton. Esemka ya Esemka, tidak ada Proton-Protonan," ujar Rudy kesal, saat ditemui merdeka.com awal Februari lalu.

Rudy yang dulu bersama-sama Jokowi membawa mobil karya siswa SMK tersebut ke Jakarta tersebut menegaskan, Jokowi seharusnya fokus untuk mengembangkan mobil dalam negeri. Sebab Esemka selama ini mengalami banyak hambatan dalam produksinya.

"Jokowi harus membuat terobosan baru. Permudah perizinan, danai mobil Esemka, agar jadi mobil nasional. Daripada mikir Proton, lebih baik danai saja Esemka," tegas Rudy.

Jokowi tanda tangan kerja sama dengan Proton
Meskipun belakangan Jokowi membantah ada kerja sama mobil nasional antara pemerintah dan Proton. Namun ramai di media sosial, foto penandatangan kerja sama Jokowi, Hendropriyono dan pemerintah Malaysia untuk membuat mobil nasional.

"Jokowi bilang kerja sama perusahaan Hendropriyono dengan Proton bukan untuk mobnas. Itu tulisan National Car artinya apa ya?" tulis Wasekjen Gerindra Rachel Maryam melalui akun Twitternya, @cumarachel pada 10 Februari lalu.

Dalam rapat terbatas yang dilakukan kabinet kerja Jokowi semalam membicarakan soal nasib mobil Esemka. Pemerintah berencana membuat mobil Esemka menjadi angkutan pedesaan saja, tidak menjadi mobil nasional.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, untuk kebutuhan angkutan perkebunan, pertambangan, atau di pedesaan jika memungkinkan akan diproduksi sendiri di dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah mendorong Esemka yang merupakan karya anak bangsa itu bisa memproduksi mobil angkutan untuk kepentingan tersebut.

"Esemka itu kalau bisa memproduksi sendiri kan sangat bagus untuk putra-putri Indonesia sendiri," kata Saleh.

Ke depan, kata dia, akan dilakukan kajian teknis dan detail pelaksanaan untuk membuat 'road map' bagi angkutan perkebunan, pertambangan, dan pedesaan yang diharapkan bisa dipasok dari dalam negeri sendiri.

"Salah satu yang sangat siap ya Esemka. Targetnya secepatnya," katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menilai, Esemka memang belum mampu untuk menjadi mobil nasional dan bersaing dengan industri otomotif besar lain. Karena itu, pemerintah hanya akan memberikan segmen khusus bagi Esemka.

"Esemka diminta mencari segmen khusus, jangan berhadapan langsung dengan raksasa otomotif yang sudah besar," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil setelah rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (26/2) dikutip dari Antara.

Dia mengatakan, jika Esemka memilih seperti Malaysia dalam mengembangkan mobil nasionalnya (mobnas) yang ingin men-challenge untuk berhadapan langsung dengan raksasa otomotif besar, maka akan sulit bagi Indonesia. Sebab, Indonesia sudah termasuk terlambat mengembangkan proyek mobil nasional.


"Seperti Korea saja mengembangkan mobil nasional sejak tahun 1970-an, Malaysia 1980-an dan disupport habis-habisan," katanya.